Jumat, 13 April 2012

darah


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Gambar Lumuran Darah

Darah adalah tisu perantara yang terdapat dalam semua haiwan tinggi yang berfungsi sebagai sistem pengangkutan dalam badan untuk mengangkut gas, nutrien dan hormon. Darah juga terlibat dalam sistem imunisasi menentang penyakit. Terma perubatan berkait dengan darah bermula dengan hemo- atau hemato- dari perkataan bahasa Greek untuk darah. Darah juga membekalkan tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandungi pelbagai bahan sistem imunisasi bertujuan mempertahankan badan dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah juga mengangkut bahan kumuhan metabolik, dadah dan bahan kimia asing kepada hati untuk diuraikan dan kepada buah pinggang untuk disingkirkan sebagai air kencing.
Fungsi darah pada tubuh manusia ataupun ternak adalah sebagai alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, sebagai alat pengangkut oksigen dan akan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi, mengangkut getah hormone dari kelenjar bungtu atau endokrin, menjaga suhu temperature tubuh, mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibody, dan sel darah beku, serta mengatur keseimbangan asaam basa dalam tubuh. darah berfungsi untuk mentransfor asam amino, asam lemak, mineral, dan bahan-bahan nutrisi lainnya darah juga mentransfor hormone dan vitamin kesel untuk mengatur proses metabolisme dalam sel.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warnanya disebabkan oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi dalam bentuk heme, tempat oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan, dan dikitarkan seluruh tubuh oleh salur arteri. Darah mengedarkan oksigen keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari. Darah kemudian kembali ke jantung melalui vein.

B.  RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ada pada latar belakang yang akan di bahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.    Mekanisme Jantung
2.    Pembagian Golongan Darah
3.    Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Oleh Darah

C. TUJUAN
Dalam makalah ini bertujuan agar lebih memahami hal-hal yang berkaitan dengan darah khususnya mengenai mekanisme jantung, pembagian golongan darah, seta penyakit-penyakit yang disebabkan oleh darah.









BAB II
PEMBAHASAN

A.  Mekanisme Jantung
Jantung adalah organ berotot yang berongga dan berbentuk kerucut. Jantumg terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar.

Proses Mekanisme siklus jantung
Siklus jantung terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul satelah repolarisasi otot jantung.
Selama diastole ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan distol. Karena aliran darah masuk secara kontinu dari system vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. Karena perbedaan tekanan ini, katup AV terbuka, dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel selama diastole ventrikel. Akibatnya, volume ventrikel perlaha-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar keseluruh atrium. Depolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel, sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium. Peningkatan tekanna ventrikel yang menyertai berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh penambahan volume darah ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Selam kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel, sehingga katup AV tetap terbuka.
Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastolik akhir(end diastilic volume,EDV), yang besarnya sekitar 135 ml. Selama sikluus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke ventrikel. Dengan demikian, volume diastolik akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung ventrikel selama siklus ini.
Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan ventrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. Ketika kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup AV ini menutup.
Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup,tekanan ventrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta. Dengan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukakan katup aorta pada saat ventrikel menjadi bilik tetutup. Karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Interval waktu ini disebut sebagai kontraksi ventrikel isovolumetrik (isovolumetric berarti volume dan panjang konstan). Karena tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel, volume bilik ventrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tetap.
Pada saat tekanan ventrikel  melebihi tekanan aorta, kautp aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot. Kurva tekanan aorta meningkat ketiak darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. Volume ventrikel berkurangs secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi (penyemprotan) ventrikel.
Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selam penyemprotan. Dallam keadaan normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikell pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut volume sistolik akhir (end sistolik volume,ESV), yang jumlah besarnya sekitar 65 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di dalam ventrikel selama siklus ini.
Jumlah darah yang dipompa keluar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai volume /isi sekuncup (stroke volume,SV); SV setara dengan vvolume diastolik  akhir dikurangi volume sistolik akhir; dengan kata lain perbedaan antara volume darah di ventrikel sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama kontraksi.
Ketika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan ventrikel turun dibawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik (dikrotik notch). Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari daripada tekanan atrium. Dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut relaksasi ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan volume bilik tidak berubah. Tidak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi ventrikel dan tekanan terus turun. Ketika tekanan ventrikel turun dibawah tekanan atrium, katup AV membuka dan pengisian ventrikel terjadi kembali. Diastol ventrikel mencakup periode ralaksasi isovolumetrik dan fase pengisian ventrikel.
Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium berada dalam diastol sepanjang sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri. Karena darah yeng masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium terus meningkat. Ketika katup AV terbuka pada akhir sisitl ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel dengan cepat mengalir ke ventrikel. Dengn demikian, mula-mula pengisian ventrikel berlangsung cepat karena peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium. Kemudian pengisian ventrikel melambat karena darah yang tertimbun tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena-vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan melalui katup AV yang terbuka ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, sewaktu pengisian ventrikel berlangsung lambat, nodus SA kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali.

MEKANISME KOMPENSASI
Tubuh memiliki beberapa mekanisme kompensasi untuk mengatasi gagal jantung.
1.    Mekanisme respon darurat yang pertama berlaku untuk jangkapendek (beberapa menit sampai beberapa jam), yaitu reaksi fight-or-flight.
Reaksi ini terjadi sebagai akibat dari pelepasan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) dari kelenjar adrenal ke dalam aliran darah; noradrenalin juga dilepaskan dari saraf.
2.    Mekanisme perbaikan lainnya adalah penahanan garam (natrium) oleh ginjal.
Untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan menahan air. Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah peregangan otot jantung karena bertambahnya volume darah.

Cara Kerja Jantung
Sistem sirkulasi memiliki 3 komponen:
  1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh
  2. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung
  3. Darah yang berfungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi



Darah berjalan melalui sistim sirkulasi ke dan dari jantung melalui 2 lengkung vaskuler (pembuluh darah) yang terpisah. Sirkulasi paru terdiri atas lengkung tertutup pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasi sistemik terdiri atas pembuluh darah yang mengangkut darah antara jantung dan sistim organ.
Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung terbagi atas separuh kanan dan kiri serta memiliki empat ruang, bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik bagian atas disebut dengan atrium yang menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik bawah, yaitu ventrikel yang berfungsi memompa darah dari jantung.
Pembuluh yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium disebut dengan vena, dan pembuluh yang mengangkut darah menjauhi ventrikel dan menuju ke jaringan disebut dengan arteri. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum atau sekat, yaitu suatu partisi otot kontinu yang mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung janan menerima dan memompa darah beroksigen rendah sedangkan sisi jantung sebelah kiri memompa darah beroksigen tinggi.

Perjalanan Darah dalam Sistim Sirkulasi
Jantung berfungsi sebagai pompa ganda. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena kava. Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh, telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin oksigen ke sirkulasi paru. Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2 segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru. Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi berbagai jaringan tubuh.
Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, dan semuanya. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan

menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.
Kedua sisi jantung akan memompa darah dalam jumlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang dipompa ke paru oleh sisi jantung kanan memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang dipompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung.


Sirkulasi paru adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi rendah, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sistim yang memiliki tekanan dan resistensi yang tinggi.  Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistim dengan resistensi tinggi. Dengan demikian otot jantung di sisi kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup jantung terletak sedemikian rupa sehingga mereke membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan gradien tekanan. Gradien tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka sedangkan gradien tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup.
Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.
Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.




B.  Pembagian Golongan Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

Frekuensi
Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
Populasi
O
A
B
AB
Suku pribumi Amerika Selatan
100%
45.0%
21.4%
29.1%
4.5%
44.4%
55.6%
42.8%
41.9%
11.0%
4.2%
22.0%
24.0%
38.2%
15.7%
18.2%
54.6%
4.8%
12.4%



Pewarisan
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak

Ibu
Ayah

O
A
B
AB

O
O
O, A
O, B
A, B

A
O, A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB

B
O, B
O, A, B, AB
O, B
A, B, AB

AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB


Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Golongan darah lainnya
  • Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
  • Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
  • Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.
  • Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
  • Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

Kecocokan golongan darah
Tabel kecocokan RBC
Golongan darah resipien
Donor
O−
O+
A−
A+
B−
B+
AB−
AB+
O−
Y
T
T
T
T
T
T
T
O+
Y
Y
T
T
T
T
T
T
A−
Y
T
Y
T
T
T
T
T
A+
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
B−
Y
T
T
T
Y
T
T
T
B+
Y
Y
T
T
Y
Y
T
T
AB−
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
AB+
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y



Tabel kecocokan plasma

Resipien
Donor

O
A
B
AB

O
Y
Y
Y
Y

A
T
Y
T
Y

B
T
T
Y
Y

AB
T
T
T
Y




Sifat Manusia Berdasarkan Golongan Darah

Kalau di Indonesia biasanya orang lebih sering mengidentifikasi sifat Manusia berdasarkan Zodiak atau Shionya. Namun di Jepang, masyarakat cenderung lebih percaya ramalan sifat manusia berdasarkan golongan darah.





Berikut adalah penjelasan tentang sifat manusia berdasarkan golongan darah yang sering mengemuka di negeri Sakura:


Golongan Darah Manusia yang susah men-tolerir kesalahan orang lain:


1.    Golongan darah A (dianggap paling tolerir karena Manusia dengan golongan darah ini disebut-sebut memiliki perfeksionis dan narsisme yang terlalu besar)
2.    Golongan darah B (menempati posisi kedua sebagai orang yang bisa tolerir kesalah orang karena memiliki sikap yang easy going tapi juga easy judging)
3.    AB (suka asal Beda)
4.    O (easy judging namun ada kecenderungan pardoning)




Sifat umum manusia berdasarkan golongan darah

A : Terorganisir, konsisten, jiwa kerja-sama tinggi, tapi selalu cemas (krn perfeksionis) yg kadang bikin org mudah sebel, kecenderungan politik: "destra"



B : Santai, easy going, bebas, dan paling menikmati hidup, kecenderungan politik: sinistra"

O : Berjiwa besar, supel, gak mau ngalah, alergi pada yg detil, kecenderun gan politik: "centro"

AB : Unik, nyleneh, banyak akal, berkepribadian ganda, kecenderungan politik



Orang yang paling bisa dipercaya berdasarkan golongan darah

1.    A (disebut-sebut konsisten dan selalu taat hukum)
2.    B (paling bisa dipercaya karena dinggap mereka akan selalu menjaga
balance)
3.    B (dapat dipercaya ketka mereka ingin menjaga kenikmatan hidup)
4.     AB (mudah ganta frama of refrence)



Orang yang paling disukai untuk jadi teman berdasarkan golongan darah

1.    O (dianggap orangnya paling sportif)
2.    A (orang yang selalu on time dan persis)
3.    AB (kreatif)
4.    B (tergantung mood)



Orang yang paling banyak meraih mendali olimpiade olahraga berdasarkan golongan darah

1.    O (jago olahraga)
2.    A (persis dan matematis)
3.    B (tidak terpengaruh pressure dari sekitar)
4.    AB (alergi pada setiap jenis olahraga)



Orang yang paling kuat ingatannya berdasarkan golongan darah

a.    O
b.    AB
c.    A
d.    B


Panjang umur berdasarkan golongan darah

1.    O(tidak gampang stress, antibodynya paling joss)
2.    A (hidup teratur)
3.    B (mudah cari kompensasi stress)
4.    AB (amburadul)


Orang yang paling mudah gendut berdasarkan golongan darah

1.    O(nafsu makan besar, makannya juga cepat sekali)
2.    B (makannya lama, nambah terus, dan lagi suka makanan yang enak)
3.    A (hanya makan apa yang ada di piring, terpengaruh program diet)
4.    AB (makan tergantung mood, mudah kena anoressia)


Itulah sekilas tentang Sifat Manusia Berdasarkan Golongan Darah. Namun demikian semua ramalan diatas tidak sepenuhnya benar. Namun untuk menguji seberapa besar persentase kebenarannya, maka semuanya kembali kepada kamu...

Tipe-Tipe Kepribadian Seseorang Berdasarkan Golongan Darah

Golongan darah A
  1. Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya.
  2. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala.
  3. Sebelum melakukan sesuatu mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.
  4. Mereka berusaha membuat diri mereka se wajar dan ideal mungkin.
  5. Mereke bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.
  6. mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya mereka terlihat tegar. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan lain sebagainya.
  7. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.


Golongan darah B
  1. Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik terhadap segalanya.
  2. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobby. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.
  3. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.
  4. Mereka cenderung ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Dan biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.
  5. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada didalam diri mereka.
  6. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin bergaul dengan banyak orang.


Golongan darah O
  1. Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut.
  2. Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).
  3. Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.
  4. Mereka biasanya di cintai oleh semua orang, "loved by all". Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.
  5. Dilain pihak, mereka sangat fleksibel dan sangat mudah menerima hal-hal yang baru.
  6. Mereka cenderung mudah di pengaruhi oleh orang lain dan oleh apa yang mereka lihat dari TV.
  7. Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini di cintai.


Golongan darah AB
  1. Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif, lembut.
  2. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.
  3. Disamping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.
  4. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.
  5. Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
  6. Mereka mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.


C. Penyakit-Penyakit yang Disebabkan oleh Darah
Adanya gangguan pada peredaran darah memang sangat mengganggu, hal ini sering kali menjadikan kondisi tubuh kurang bahkan tidak fit. Akibatnya kegiatan manusia menjadi terganggu.


Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan atau makanan. Beberapa gangguan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Penyakit jantung dapat disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah koroner yang ada di jantung. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh terjadinya penggumpalan darah atau gas di dalam pembuluh darah koroner. Akibatnya, kerja jantung menjadi terhenti.
  2. Penyumbatan pembuluh balik, penyakit ini mengakibatkan lambatnya aliran darah hingga akhirnya aliran darah pada pembuluh balik menjadi terhambat. Salah satu penyebabnya adalah penimbunan dan pengendapan lemak kolesterol yang ada pada dinding pembuluh balik.
  3. Kurang darah (anemia) seringkali diartikan kurangnya jumlah darah. Sebenarnya, kurang darah disebabkan jumlah hemoglobinnya(HB) kurang mengandung zat besi. Kurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh infeksi malaria atau cacing tambang.
  4. Hipertensi (tekanan darah tinggi) disebabkan tekanan darahnya melebihi batas normal (lebih dari 140/90 mmHg). Penderita hipertensi biasanya ditandai dengan sulit tidur, mudah marah, serta cepat lelah. Penyakit ini umumnya diakibatkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak.
  5. Leukimia (kanker darah) disebabkan oleh jumlah sel darah putih yang terlalu banyak sehingga sel darah putih memakan sel-sel darah merah.

Agar anda terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu sistem peredaran darah, disarankan memakan makanan yang seimbang, tidak berlebihan, mengurangi makanan yang berlemak dari hewan (lemak hewani), menjaga berat badan yang sesuai dengan umur dan tinggi badan, serta rajin-rajinlah anda berolahraga secara rutin.

Gangguan pada Sistem Sirkulasi Darah

Pada sistem sirkulasi darah sering terjadi gangguan yang di antaranya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat dan kerusakan organ ataupun keturunan. Uraian berikut ini akan menjelaskan mengenai beberapa gangguan yang sering mempengaruhi sistem sirkulasi darah.

1) Anemia
dikenal sebagai penyakit kurang darah. Namun sebenarnya anemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang.

Anemia ada yang bersifat genetis dan dapatmenyebabkan kematian, di antaranya adalah anemia sickle cell dan talasemia. Anemia sickle cell ditandai dengan bentuk eritrosit seperti bulan sabit. Talasemia merupakan anemia yang disebabkan
gagalnya pembentukan hemoglobin akibat rusaknya gen globin. Namun, umumnya anemia disebabkan kekurangan ion besi atau vitamin B12 yang dapat membantu pematangan sel eritrosit.
2) Blue baby
merupakan penyakit bayi saat lahir yaitu seluruh tubuhnya berwarna biru. Penyakit ini disebabkan foramen ovale tidak tertutup.
3) Hemofilia
darah penderita sukar membeku. Apabila penderita mengalami luka, darah akan mengucur terus. Keadaan ini dapat menyebabkan kekurangan darah dan mengakibatkan kematian. Penyakit ini bersifat genetis dan berpeluang besar diturunkan bagi anak laki-laki. Hal ini karena gen pembawa hemofilia terkait pada kromosom X, sehingga wanita hemofilia tidak pernah dijumpai karena bersifat letal.
4) Leukemia
dikenal sebagai kanker darah, yaitu pertumbuhan leukosit yang melebihi jumlah normal sehingga leukosit ini membinasakan sel darah merah dengan cara memakannya.

5) Sklerosis
yaitu penyakit yang dikarenakan oleh pengerasan pembuluh darah. Jika pengerasan ini disebabkan oleh kolesterol, dinamakan aterosklerosis dan jika disebabkan oleh endapan kapur dinamakan arteriosklerosis. Sklerosis ini dapat mempersempit pembuluh sehingga dapat menaikkan tekanan darah. Pengerasan pembuluh ini dapat terjadi di bagian otak dan dapat mengakibatkan stroke.

6) Koronaria trombosis
yaitu terbentuknya gumpalan darah dalam arteri koronaria sehingga aliran darah terganggu dan berkurang. Akibatnya, otot jantung kekurangan O2 serta kontraksinya menjadi lemah sehingga dapat mengakibatkan serangan jantung. Keadaan ini kalau tidak segera ditolong, dapat mengakibatkan kematian.
7) Varises
adalah pelebaran vena, umumnya terjadi di daerah betis. Kalau terjadi di sekitar anus disebut hemoroid atau ambeien.
8) Embolus
adalah jenis penyakit jantung akibat tersumbatnya arteri menuju otak oleh trombus. Trombus merupakan darah yang membeku.
Berbagai gangguan sistem sirkulasi darah seperti di depan dapat dicegah atau dikurangi dengan pola hidup sehat.  Beberapa contoh pola hidup sehat seperti berikut.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang mengalir ke seluruh tubuh melalui vena dan arteri yang memasok oksigen, dan bahan makanan ke seluruh jaringan tubuh serta mengambil karbondioksida dan sisa metabolisme dari jaringan.
Fungsi darah pada tubuh manusia ataupun ternak adalah sebagai alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, sebagai alat pengangkut oksigen dan akan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi, mengangkut getah hormone dari kelenjar bungtu atau endokrin, menjaga suhu temperature tubuh, mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibody, dan sel darah beku, serta mengatur keseimbangan asaam basa dalam tubuh. darah berfungsi untuk mentransfor asam amino, asam lemak, mineral, dan bahan-bahan nutrisi lainnya darah juga mentransfor hormone dan vitamin kesel untuk mengatur proses metabolisme dalam sel.
Cara kerja jantung :
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah(diastol). selanjutnya jantung berkontraksi dan mnemompa darah keluar dari ruang jantung (sistol). kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Kelainan pada darah :
kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah dapat ditimbulkan karena pewarisan sifat .rusaknya alat peredaran darah akibat kecelakaan atou akibat mnakanan yang dikosumsi banyak mengandung lemak dan zat kaour.zak makanan tersebut dapat mengakibatkan penyumbatan pembnulu darah atou berkurangnya elastisitas otot jantung dalam mekanisme pompa dan isap.

B.  Saran
Dalam pembuatan makalah ini, masih perlu memperbanyak sumber atau referensi agar dapat lebih menambah wawasan serta pengetahuan, agar kita dapat mengetahui lebih jauh mengenai sistem reproduksi wanita. Oleh karenanya sangat diharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar